Kamis, 28 April 2011

Aku, Penjual Asongan dan Pengemis


Sebenarnya aku bingung apakah aku ini orang yang mempunyai belas kasihan .. atau orang yang sangat keras hati. begitu aku liat seorang penjual asongan seperti diterminal - terminal bus yang menawarrkan barang dari dalam bus ke bus lainya, hatiku seperti mau nangis, palagi kalo yang jual itu tua, dan liat barang dagangannya sperti dah lama dan ga laku. hatiku pedih dan hasrat ingin menolong pun besar sekali. aku sempat pernah berpikir, bagaimana ya ... kalo itu adalah orang tuaku,.. dan sempat berpikir pula klo aku jadi dia. walaupun pernah aku di kibulin ma penjual asongan yang menawarkan barangnya dengan harga tinggi banget, aku sama sekali tidak marah, tapi hanya jengkel doang,,heee.. mentang2 hanya ketemu sekali aku di porotin :P. tapi it's ok,, itu tidak pernah aku permasalahkan karena aku sendiri orang yang gampang sekali melupakan masalah dan pemaaf heee. seandainya aku sudah sukses, mapan, punya rumah gede, dan banyak duit (ngarep), aku akan buat suatu LSM untuk membantu orang - orang seperti itu terutama yang sudah tua dan memaksakan diri untuk bekerja... pasti langsung aku fasilitasi deh... ya moga - moga itu terjadi ammmiiiinnnnn......
Berbeda dengan penjual asongan, aku lebih benci dan sangat tak berbelas kasihan pada pengemis, meskipun tu pengemis tua renta,,. cacat dan sebagainya... loooo anehkan???, btw pengemis bagiku adalah seorang yang tak mau bekerja dan hanya mengandalkan belas kasihan pada orang lain dan tak mau merasakan betapa sulitnya mencari uang,. dan aku paling iilfil kalo ketemu orang - orang seperti itu.
Pernah saat aku jalan - jalan di Malang, aku melihat begitu banyak pengemis berkeliaran di pojok -pojok pinggir jalan, duduk dan mengadahkan tangannya.. perasaan iba pada waktu itu masih terlintas di benakku, terus kuberi pengemis itu dengan uang recehan,. setiap kali ada pengemis aku kasih uang recehan, entah itu 500, 200 rupiah,,. yang penting dalam hati ini aku sudah berpikir bahwa uang ku itu sangat penting buat mereka. dan berharap memebri kebruntungan padanya. semua itu terjadi berkali - kali, bahkan di kampus juga. kata salah satu temen ku, ketika kita menyumbangkan uang pada pengemis, kelak akan di beri ganjaran yang lebih besar pada Tuhan, tapi why? aku menunggu ganjaran itu, dan tidak datang- datang, apa karena aku kurang iklas ya hmm.. :P
tapi pan? kamu kan iba dengan pengemis dan kamu kasih uang terus tu pengemis,,. kok kamu benci? okey.. ini ceritanya kenapa aku sekarang begitu benci pada pengemis, pernah sih aku di beritahu sama kakakku yang kuliah di jurusan sosiologi, dan dia bilang kalo pengemis tuh sebenarnya terorganisir, dan mempunyai majikan yag sering membiayai hidupnya jika dia mau menyetorkan sebagian hasil mengemis itu kepadanya. awalnya sih aku ga percaya,.. ya ibaratnya kalo dibilangin cuma manggut - manggut aja. karena di hantui penasaran yang sangat tinggi, aku pun langsung mencari info-info pengemis terorganisir di internet, dan saat itu pula kepercayaanku akan kata-kata kakakq semaki bertambah.
selidik demi selidik, aku akhirnya mengetahui juga dan memergoki aksi tersebut di kawasan Jl MT haryono malang, sat itu aku mau beli makanan di suatu swalayan deket kosan kakaq,. di sana aku melihat du orang pengemis lagi berbincang,.. bincang,,. dan aku sangat ingat betul perbincangan tersebut.

pengemis 1 : ehhhh .. udah keliling dimana saja kamu? (dalam bhasa jawa)
pengemis 2 : aku cuma di komplek - komplek sini doang kok..
pengemis 1 : kamu dapet berapa hari ini..
pengemis 2 : aduuh ... aku hari ini rejeki lagi seret .. cuma dapet dikit ..pada ngasih dikit orang -orangnya., kamu dapet berapa?
pengemis 1 : iaa neh, disini kalo ngasih sedikit - sedikit ...aku aja sehari ini cuma dapet 600ribu..

dalam hati " BUSSSEEEETTTTTT BANYAK AMAT !!... sehari penghasilan sebulan uang kosanku...."
pengemus 2 : kamu baru aja 600ribu .. aku cuma 500ribu doang....besok mau nyari tempat lain aja.....
pengemis 1 : kamu udahan ngemisnya...?
pengemis 2 : ia ni aku mau pulang..
pengemis 1 : ya udah ikut kalo begitu ... kita naik angkot aja..

Setelah mengetahui kebusukan pengemis - pengemis seperti itu, aku jadi tidak begitu iba lagi pada orang -orang seperti itu, dan sangat tidak berbelas kasihan lagi waktu ditambah dengan acara di telefisi yang topiknya adalah pengemis, dan melihat aksi mereka yang pura - pura cacat hanya utnuk mencari beas kasihan seseorang. sungguh sangat berbanding terbalik jika di bandingkan dengan penjual asongan,. mereka bekerja keras, demi keluarga, mencari uang halal, tanpa minta belas kasihan seseorang, dan lagi tidak semua jualannya itu laku., aku sangat menghargai kerja keras penjual itu dari pada berpura - pura sakit lalu meminta -minta,,.

UNTUK PENUAL ASONGAN..... semoga engkau di kasih berkah oleh Allah swt dan bahagia dunia dan akhiraat.. amiinnnn,,... aku akan selalu tersenyum dan menghargaimu,.. ketika aku bertemu lagi dengan mu.... karena engkau tulang punggung keluarga sekaligus,,. sang pekerja keras ..... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar