Jumat, 06 Mei 2011

SAHABAT

Bagaimana menceritakannya ya ... ? hmm . . . awalnya seh ketika gw baru masuk kuliah di universitas SPU, gw BT banget. Soalnya tidak ada satupun unsur yang gw kenali saat itu. jadi...gw sering nampilin tampang congok gw di dalam kelas dan langsung pulang ketika kuliah sudah usai. Hal itu gw ulangi terus hingga beberapa pekan. Sampai pada akhirnya ada tugas dari dosen yang mengharuskan gw mencari kelompok untuk mengerjakan sebuah makalah yang di berikannya. Gw masih canggung dan bingung, apakah gw harus buat kelompok sendiri atau ikut gabung dengan kelompok unsur - unsur lain. Dan pada akhirnya gw putusin untuk gabung dengan kelompok lain. Secara,..mana mungkin gw buat kelompok sendiri, bahkan dalam satu kelaspun gw belum ada yang kenal.
Gw ikut kelompok golongan satu. Disana gw berkenalan dengan beberapa unsur, diantaranya adalah Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium dan Fransium. Kelompok kita di bagi menjadi tiga bagian untuk mengerjakan beberapa bab pada makalah tersebut. Gw saat itu berpasangan dengan natrium, kami selalu bekerja bersama - sama, memecahkan masalah bersama, dan saling bertukar pikiran. Sampai pada akhirnya kita menjadi sangat akrab.
Natrium sering sharing pada gw, tentang masalah kampus, kossan, maupun masalah dirumahnya. Sebagai teman, gw berusaha mencari solusi terbaik buat menyelesaikan masalahnya. Dan jika dia menangis, bahuku adalah tempat sandaran buat dia. ya . . . gw merasa nyaman dekatnya begitu juga dengan dia. Pernah saat sehabis UAS semester pertama, dia jarang masuk kuliah. gw pikir dia masih pulang ke kampung halamanya, tapi setelah menunggu beberapa hari dia tak kunjung datang. Gw penasaran dan mencari tahu kenapa dia tidak masuk kuliah. Salah satu temennya bilang dia sakit dan di rawat di rumah sakit.
Setelah mendengar kabar tersebut, gw langsung panik melebihi ketika mendengar saudara gw sedang sakit. Gw terus mencari cara agar gw bisa menjenguknya dan menemaninya agar dia senang dan nyamandi samping gw. Sejak saat itu pula gw berusaha menyisihkan uang sedikit demi sedikit agar gw bisa ke kampung halamanya. Tak hanya itu gw juga mencari hutangan ke temen - temen gw untuk menambah biaya transportasi kesana. Secara jarak antara kampus dan rumahnya sangat jauh dan membutuhkan beberapa jam untuk sampai kerumahnya. Sempat gw himbau ke temen - temen satu kelas gw agar mereka mau menjenguknya bersama - sama. mungkin karena baru kenal ... jadi mereka mengurungkan niatnya untuk mengikuti himbauan gw. tapi... ya sudahlah gw tidak mempermasalahkan hal itu. Gw tetap pada inisiatif gw untuk mengunjungi dia sendirian.
Sudah dua pekan dia tidak masuk kuliah, hati gw semakin galau dan terus di hantui oleh bayanganya, di tambah lagi dia tak pernah menghubungi gw sekalipun. Rasa penasaran pun semakin menjadi. Akhirnya gw putuskan saat itu pula gw pergi ke kampung halamanya, walau hanya bermodal uang pas - pasan, tak peduli meski harus bolos kuliah. Dalam perjalanan gw terus memikirkannya, bayangan saat - saat bersamanya terlintas di benak gw, terkadang gw tersenyum simpul begitu memikirkannya. perjalanan jauh pu tak terasa. Dan pada akhirnya gw sampai di kota tempat tinggalnya. Gw bingung pada waktu itu, soalnya baru kali ini gw ke daerah yang belum gw singgahi sebelumnya. Gw mencoba bertanya - tanya pada penduduk di sekitar dimana tempat tinggal dia berada. Ternyata untuk mencapai kampung halamanya di butukan satu jam perjalanan lagi. Tapi pada saat itu uang gw hany cukup buat mengisi perut doang dan gw tidak yakin kalau gw bisa balik kekampus lagi. Demi hasrat untuk menjenguknya, gw urungkan niat menggunakan uang tersebut buat beli makanan, toh . . . gw pikir kalau sudah sampai di rumahnya juga dapat makanan . . . :p
Hatiku berdebar - debar saat dalam perjalanan kerumahnya. Entah apa yang gw rasakan, seluruh badan gw di penuhi dengan keringat dan kepanikan. gw merasa agak canggung dan gugup ketika rumahnya sudah berada di depan mata. Tapi gw sadar disini gw berniat untuk menjenguknya, jadi gw buang jauh - jauh perasaan negatif tersebut.
"Permisi . . . . Assalamualaikum " sapa gw di depan rumahnya.
"Wa allaikum Sallam Siapa ... disana ?" Jawab senyawa di dalam rumahnya.
"Saya Hidrogen temannya natrium . . . .Natriumnya ada di rumah?" sahut gw agak sedikit canggung.
"Oh.. silahkan masuk " sahut senyawa dalam rumahnya.
Hatiku kini berdebar - debar lag, perlahan - lahan gw jalan memasuki rumahnya, dengan membawa sebuah bingkisan yang gw letakkan di belakang tangan dan berharap dia merasa senang begitu menerimanya. Sebisa mungkin gw pasang riang di mimik muka gw. Gw tak mau terlihat sedih ketika menemuinya, gw juga tak mau membuatnya merasa sedih. Hatiku aga sedikit tenang ketika melihat dia berbaring di tempat tidur dan membaca sebuah novel di kamarnya.
Gw : "Hai . . . "
Natrium : "Hidrogen . . . . kamu? apa yang kamu lakukan disini? (sedikit heran)"
Gw : "ya menjenguk loe lah . . . :) " (tersenyum)
Natrium : "Sama siapa disini . . . ? "( penasaran dan heran )
Gw : "Sendirian . . . .eh nie ada bingkisan buat loe" (tersenyum sambil memberikan bingkisan)
Natrium : "Makasih ya " (lesu )
Gw : "Eh kenapa loe ga suka ya? . . ."
Natrium : " Hidro sebenarnya gw . . . . " (sedikit agak canggung)
Gw : "Kenapa ? "
Tiba - tiba sebuah unsur mendatangi kita berdua di kamarnya dan membaawa sebuah tangkai bunga di tanganya. Gw penasaran dan bingung pada saat itu, dan sangat terkejut ketika dia bilang "sayang" kepadanya.
Clor : "waahh .... ada tamu ya?"
Natrium : "Hu'um kenalin ini temen gw di kampus"
(Clor menyodorkan tangannya kepada gw )
Clor :"Clor . . . kamu? "
Gw :"Hidrogen . . . "
Natrium :"Hidro . . . dia adalah pasangan gw . . . gw udah berikatan sekitar dua minggu yang lalu, dia adalah pujaan hati gw yang belum sempat gw ceritain kepada loe, maaf kalo selama ini gw ga pernah hubungin loe, karena gw nggak mau loe sedih"
Gw langsung shok mendengar perkataanya dan nggak tahu harus berbuat apa, tapi sekali lagi gw nggak mau terlihat sedih di depan matanya meskipun saati ini hati gw menangis. Gw harus tampil se Fres mungkin.
Gw :" Eh . . .apaan seh gw gak sedih tahu . . .gw disini pingin jenguk loe . . . katanya loe sakit jadi gw kesini :) "
Clor :"ya . . . kemarin dia sakit tapi sekarang udah sembuh kok . . . :) makasih ya udah nemenin Natrium di kampus"
Gw : "Okey sama - sama . . . sekarang giliran loe yang nemenin dia hehehe . . . :) eeee . . .sepertinya gw terlalu lama disini gw cabut dolo ya. . . gak enak ama kalian berdua"
Clor : "hmm . .Gimana kalo loe gw anter pulang "
Gw : "Ga usah sob . . . gw pulang sendiri aja . .gak enak ngerepotin loe "
Seketika itu gw pulang kerumah Natrium dalam keadaan kantong kosong dan belum makan sesuap pun, ternyata semua yang gw bayangkan selama ini hanya sebatas bayangan saja. Gw gak tahu kenapa gw begitu kecewa dan putus asa dan merasa sedih dan putus asa ketika melihat mereka berdua. Tujuan gw kini sudah selesai, menjenguknya dan melihat dia baik - baik saja di rumahnya. Tapi saat ini gw tidak bisa bertemu dengannya lagi di kampus, dan hanya bisa mengi ngat masa lalu saat bersamanya. Kehidupan gw kembali lagi seperti awal mula ketika gw masuk kuliah dan begitu seterusnya karena gw tidak tahu apa yang harus gw lakukan lagi.